Sebuah penelitian gres yang dilakukan oleh Universitas Colorado Boulder menemukan bahwa alkohol menjadi lebih berbahaya daripada Ganja khususnya bagi kesehatan otak.
Di Indonesia sendiri sangat gampang bagi kita untuk mendapat terusan terhadap minuman beralkohol. Dan kita juga telah mengetahui imbas jelek alkohol saat kita mengkonsumsinya dalam jumlah yang besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Colorado Boulder ini memperlihatkan bahwa wilayah yang paling terkena dampaknya ialah kesehatan otak alasannya ialah sanggup menyebabkan terjadinya proses yang merusak.
Dibandingkan dengan acara merokok, merokok tidak mempengaruhi kesehatan otak menyerupai halnya alkohol.
Pengamatan terhadap gambaran otak pada orang remaja yang berusia 18 sampai 55 tahun dan remaja berusia 14 sampai 18 tahun menyimpulkan variasi terjadi pada hasil memakai alkohol dan ganja.
Sebenarnya tidak perlu penelitian yang mendetail untuk mengetahui ancaman alkohol terhadap kesehatan otak. Ketika seseorang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan berlebihan, beliau akan kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri.
Otak tidak sanggup memperlihatkan perintah terhadap anggota tubuh yang lain. Sehingga sikap orang yang mengkonsumsi alkohol berlebihan tersebut menjadi tidak terkendali. Dalam agama Islam sendiri kita diminta untuk tidak mendekati minuman beralkohol.
Otak tidak sanggup memperlihatkan perintah terhadap anggota tubuh yang lain. Sehingga sikap orang yang mengkonsumsi alkohol berlebihan tersebut menjadi tidak terkendali. Dalam agama Islam sendiri kita diminta untuk tidak mendekati minuman beralkohol.
Faktor yang sanggup mempengaruhi kesehatan tanggapan penggunaan alkohol:
- Alkohol mengandung kalori tinggi
- Risiko kegemukan atau obesitas lebih tinggi
- Depresi dan kecemasan
- Merusak diri dan bunuh diri
- Memori gangguan atau tidak bisa membentuk ingatan.
Peminum kronis menampilkan pengurangan memori serta gangguan proses emosional dan kognisi sosial – dan ini sanggup bertahan bahkan sesudah bertahun-tahun berpantang.