Tentara Mesir Tewaskan 40 Anggota Kelompok Militan

Pasukan keamanan Mesir telah membunuh 40 anggota kelompok militan yang menjadi tersangka tiga kejadian terpisah di Sinai Utara dan Giza, menyerupai disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir, Sabtu (29/12). 

Hal ini dilakukan sehari sehabis terjadinya pengeboman mematikan sebuah bus turis Vietnam di Giza dan menewaskan empat orang. 

Kementerian tidak menyampaikan apakah tersangka militan terkait dengan serangan Jumat kemarin. Pemerintah hanya menyebut bahwa pasukannya menewaskan 30 orang dalam penggerebekan di tempat persembunyian para militan di Giza. 

Penggerebekan dilakukan alasannya ialah "elemen teroris" sedang merencanakan serangkaian serangan yang menargetkan institusi negara dan industri pariwisata.

Di tempat terpisah, pasukan keamanan lain juga menewaskan 10 tersangka militan di Sinai Utara, di mana negara itu memerangi pemberontakan yang dipimpin oleh Negara Islam.

Kantor gosip pemerintah MENA menyampaikan bahwa para tersangka tewas dalam baku tembak. Kementerian tidak menawarkan rincian wacana identitas tersangka atau apakah ada korban atau cedera dari pihak pasukan keamanan. 

Pernyataan itu menyampaikan ketiga serangan itu terjadi secara bersamaan.

Kementerian menerbitkan foto-foto badan berlumuran darah dengan wajah mereka disembunyikan dan senapan serbu dan senapan tergeletak di lantai di samping mereka.
Pernyataan itu menyampaikan ketiga serangan itu terjadi secara bersamaan.

Kementerian menerbitkan foto-foto badan berlumuran darah dengan wajah mereka disembunyikan dan senapan serbu dan senapan tergeletak di lantai di samping mereka.

Sebelumnya, tiga turis Vietnam dan seorang pemandu Mesir terbunuh dan sedikitnya 10 lainnya terluka saat ledakan bom pinggir jalan menabrak bus wisata mereka pada hari Jumat kurang dari 4 km (2,5 mil) dari piramida Giza Mesir yang populer di dunia.

Militer dan polisi Mesir melancarkan kampanye besar-besaran terhadap kelompok-kelompok militan pada bulan Februari, menargetkan Semenanjung Sinai serta tempat selatan dan perbatasan dengan Libya.

Pemerintah menyampaikan memerangi militan Islam ialah prioritas alasannya ialah berupaya mengembalikan stabilitas sehabis tahun-tahun kekacauan yang terjadi sehabis protes "Musim Semi Arab" tahun 2011. 

Related Post