manis mana - Mungkin banyak dari kita yang mempertanyakan bedanya penggunaan sekam mentah dengan sekam bakar pada media tanam termasuk juga kami.
Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mentah dan sekam bakar mengandung beberapa unsur kimia penting menyerupai sanggup dilihat di bawah.
Sekam mentah dan sekam bakar sebetulnya sama-sama manis untuk tumbuhan tergantung dari kita menggunakannya.
Berdasar analisis Japkamise Society for Examining Fertilizer and Fodders, komposisi arang sekam paling banyak mengandung senyawa SiO2 sebanyak 52 % dan unsur C sebanyak 31 %. Komposisi lainnya yakni Fe203, K2O, MgO, CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang sangat kecil, juga mengandung bahan-bahan organik. Sedangkan berdasarkan analisis Suyekti (1993) sekam bakar mengandung N 0,32 %, P 0,15 %, K 0,31 %, Ca 0,96 %, Fe 180 ppm, Mn 80,4 ppm Zn 14,10 ppm dan pH 6,8.
Sekam padi merupakan limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain: ringan, drainase dan aerasi yang baik, tidak mensugesti pH, ada ketersediaan hara atau larutan garam namun mempunyai kapasitas absorpsi air dan hara rendah dan harganya murah. Sekam padi mengandung unsur N sebanyak 1 % dan K 2 %. Pada umumnya sekam ini dibakar menjadi arang sekam yang berwarna hitam banyak digunakan untuk media hidroponik secara komersial di Indonesia (Rahardi, 1991). Sedangkan arang sekam, sanggup mensugesti pH pada media tanam kita.
Sekam padi juga sanggup digunakan sebagai media pengganti humus bambu pada tumbuhan suplir. Harga satu karung humus daun bambu Rp 1000,- dan satu karung sekam padi Rp 500,- (Utami, 1994). Arang sekam merupakan media yang steril sehingga sangat cocok untuk media tanam hidroponik maupun adonan tanah.
Sekam bakar yang biasa kita gunakan juga mempunyai tingkat pembakaran yang berbeda tergantung penggunaannya. Sekam bakar yang hangus 50% untuk media tanam atau dicampur, tapi untuk semai bibit, adenium missalnya kurang baik, kedua yang hangus 100% ini baik untk media atau adonan dan juga baik untuk semai, lebih steril, soal kelembaban ketika menciptakan tidak perlu diperhatikan, tapi ketika aplikasinya ketanaman asal jangan becek aja. semua tumbuhan sanggup tumbuh baik dg sekam bakar, laba pakai media tanama sekam bakar yakni steril, poros, banyak unsur hara, ringan untuk mobilisasi, tapi harganya terbilang mahal, sebab proses pembuatanya memakan waktu dan materi bakar yang banyak.
Soepardi (1983) mengemukakan bahwa kadar kalium dalam debu sekam lebih kurang sama dengan 30 % K2O. Sistem perakaran tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi tanah atau media daerah tumbuhnya. Faktor yang mensugesti rujukan penyebaran akar antara lain yakni penghalang mekanis, suhu tanah, aerasi, ketersediaan air dan ketersediaan unsur hara (Lakitan, 1993).
Kalium berperan sebagai aktivator dari banyak sekali enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi, serta aktivator enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati. Kalium juga merupakan ion yang berperan dalam mengatur tekanan turgor sel. Dalam kaitan dengan pengaturan turgor sel tersebut, tugas yang penting yakni dalam proses membuka dan menutupnya stomata (Lakitan, 1993).
Jumlah kalium yang terangkut tumbuhan sangat tergantung kepada jenis, umur dan sifat tanaman. Sebagai ilustrasi tumbuhan padi dengan produksi rendah mengangkut kalium sebesar antara 30-60 kg/ha, tetapi pada produksi tinggi angka ini sanggup melampaui 250 kg/ha (Nyakpa dkk. 1988).
Karakteristik lain arang sekam yakni sangat ringan (Berat Jenis = 0,2 kg/l), bergairah sehingga sirkulasi udara tinggi (banyak pori), kapasitas menahan air tinggi, berwarna coklat kehitaman sehingga sanggup mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif serta sanggup mengurangi imbas penyakit khususnya basil (Douglas, 1985). Sedangkan pada sekam mentah sangat kuat pada cuaca dan kadar air pada media, sanggup menjadi sangat kering dan sanggup pula membusuk kalau media terlalu lembab.
Pada sebuah penilitian membuktikan imbas dari penggunaan media sekam mentah dan dicampur dengan sekam bakar 1:1 membuktikan perubahan yang cukup signifikan kalau dibandingkan dengan media yang hanya memakai salah satunya. (SUMBER : Wuryaningsih, S. dan Darliah. 1994. Pengaruh Media Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Hias Pot Spathiphyllum )
Disini mungkin sudah banyak yang sudah paham perihal cara menciptakan sekam bakar dan fermentasi sekam mentah, jadi kami tidak akan membahas soal itu.
Tapi, kami hanya menyarankan untuk ikut menambahkan materi organik lain ketika melaksanakan proses pembakaran atau fermentasi sekam padi. Agar unsur hara yang terkandung dalam sekam tersebut lebih banyak dan sanggup diserap lebih maksimal oleh tanaman.
by Ke'Ren Dy Achmad
Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mentah dan sekam bakar mengandung beberapa unsur kimia penting menyerupai sanggup dilihat di bawah.
Persentasi Komposisi Kimia Sekam Padi
- Kadar Air 32,40 - 11,35
- Protein Kasar 1,70 - 7,26
- Lemak 0,38 - 2,98
- Serat Kasar 31,37 - 49,92
- Abu 13,16 - 29,04
- Karbohidrat Kasar 33.71
- Karbohidrat Zat Arang 1.33
- Hidrogen 1.54
- Oksigen 33.64
- Silika 16.98
- Pentosa 16,94 - 21,95
- Sellulosa 34,34 - 43,80
- Lignin 21,40 - 46,97
Persentasi Komposisi Abu Sekam Padi
- SiO2 86 - 97,30
- K2O 0,58 - 2,50
- Na2O 0,00 - 1,75
- CaO 0,20 - 1,50
- MgO 0,12 - 1,96
- Fe2O3 0,00 - 0,54
- P205 0,20 - 2,84
- SO3 0,10 - 1,13
- Cl 0,00 - 0,42
Sekam mentah dan sekam bakar sebetulnya sama-sama manis untuk tumbuhan tergantung dari kita menggunakannya.
Berdasar analisis Japkamise Society for Examining Fertilizer and Fodders, komposisi arang sekam paling banyak mengandung senyawa SiO2 sebanyak 52 % dan unsur C sebanyak 31 %. Komposisi lainnya yakni Fe203, K2O, MgO, CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang sangat kecil, juga mengandung bahan-bahan organik. Sedangkan berdasarkan analisis Suyekti (1993) sekam bakar mengandung N 0,32 %, P 0,15 %, K 0,31 %, Ca 0,96 %, Fe 180 ppm, Mn 80,4 ppm Zn 14,10 ppm dan pH 6,8.
Sekam padi merupakan limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain: ringan, drainase dan aerasi yang baik, tidak mensugesti pH, ada ketersediaan hara atau larutan garam namun mempunyai kapasitas absorpsi air dan hara rendah dan harganya murah. Sekam padi mengandung unsur N sebanyak 1 % dan K 2 %. Pada umumnya sekam ini dibakar menjadi arang sekam yang berwarna hitam banyak digunakan untuk media hidroponik secara komersial di Indonesia (Rahardi, 1991). Sedangkan arang sekam, sanggup mensugesti pH pada media tanam kita.
Sekam padi juga sanggup digunakan sebagai media pengganti humus bambu pada tumbuhan suplir. Harga satu karung humus daun bambu Rp 1000,- dan satu karung sekam padi Rp 500,- (Utami, 1994). Arang sekam merupakan media yang steril sehingga sangat cocok untuk media tanam hidroponik maupun adonan tanah.
Sekam bakar yang biasa kita gunakan juga mempunyai tingkat pembakaran yang berbeda tergantung penggunaannya. Sekam bakar yang hangus 50% untuk media tanam atau dicampur, tapi untuk semai bibit, adenium missalnya kurang baik, kedua yang hangus 100% ini baik untk media atau adonan dan juga baik untuk semai, lebih steril, soal kelembaban ketika menciptakan tidak perlu diperhatikan, tapi ketika aplikasinya ketanaman asal jangan becek aja. semua tumbuhan sanggup tumbuh baik dg sekam bakar, laba pakai media tanama sekam bakar yakni steril, poros, banyak unsur hara, ringan untuk mobilisasi, tapi harganya terbilang mahal, sebab proses pembuatanya memakan waktu dan materi bakar yang banyak.
Soepardi (1983) mengemukakan bahwa kadar kalium dalam debu sekam lebih kurang sama dengan 30 % K2O. Sistem perakaran tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi tanah atau media daerah tumbuhnya. Faktor yang mensugesti rujukan penyebaran akar antara lain yakni penghalang mekanis, suhu tanah, aerasi, ketersediaan air dan ketersediaan unsur hara (Lakitan, 1993).
Kalium berperan sebagai aktivator dari banyak sekali enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi, serta aktivator enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati. Kalium juga merupakan ion yang berperan dalam mengatur tekanan turgor sel. Dalam kaitan dengan pengaturan turgor sel tersebut, tugas yang penting yakni dalam proses membuka dan menutupnya stomata (Lakitan, 1993).
Jumlah kalium yang terangkut tumbuhan sangat tergantung kepada jenis, umur dan sifat tanaman. Sebagai ilustrasi tumbuhan padi dengan produksi rendah mengangkut kalium sebesar antara 30-60 kg/ha, tetapi pada produksi tinggi angka ini sanggup melampaui 250 kg/ha (Nyakpa dkk. 1988).
Karakteristik lain arang sekam yakni sangat ringan (Berat Jenis = 0,2 kg/l), bergairah sehingga sirkulasi udara tinggi (banyak pori), kapasitas menahan air tinggi, berwarna coklat kehitaman sehingga sanggup mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif serta sanggup mengurangi imbas penyakit khususnya basil (Douglas, 1985). Sedangkan pada sekam mentah sangat kuat pada cuaca dan kadar air pada media, sanggup menjadi sangat kering dan sanggup pula membusuk kalau media terlalu lembab.
Pada sebuah penilitian membuktikan imbas dari penggunaan media sekam mentah dan dicampur dengan sekam bakar 1:1 membuktikan perubahan yang cukup signifikan kalau dibandingkan dengan media yang hanya memakai salah satunya. (SUMBER : Wuryaningsih, S. dan Darliah. 1994. Pengaruh Media Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Hias Pot Spathiphyllum )
Disini mungkin sudah banyak yang sudah paham perihal cara menciptakan sekam bakar dan fermentasi sekam mentah, jadi kami tidak akan membahas soal itu.
Tapi, kami hanya menyarankan untuk ikut menambahkan materi organik lain ketika melaksanakan proses pembakaran atau fermentasi sekam padi. Agar unsur hara yang terkandung dalam sekam tersebut lebih banyak dan sanggup diserap lebih maksimal oleh tanaman.
by Ke'Ren Dy Achmad