Manusia Dan Negara-Negara Yang Sungguh Aneh

 Jenderal Khalifa Haftar memastikan tekadnya untuk tetap menyerbu dan menggantikan ibuko Manusia Dan Negara-Negara Yang Sangat Aneh

Didukung oleh Arab Saudi, Emirat Arab dan Mesir, Jenderal Khalifa Haftar memastikan tekadnya untuk tetap menyerbu dan menggantikan ibukota Libya di bulan Ramadhan dari tangan serdadu nasional Libya yang diakui secara internasional.

Baginya, perang suci akan lebih memiliki arti jikalau dijalankan di bulan Ramadhan. Koq perang suci? Mungkin dianggap suci alasannya Jenderal Khalifa Haftar berperang untuk melayani kepentingan tuan mereka yang mengharapkan Libya mudah-mudahan terus dalam kondisi tidak stabil.

Jenderal Khalifa Haftar sudah usang menetap di Amerika Serikat sampai pertentangan Libya terjadi. Ketika pertentangan meletus, beliau pulang ke nagaranya dan memimpin pasukannya dengan pinjaman negara-negara di atas.

Jenderal Khalifa Haftar and the gank menolak DPR yang dihasilkan dari proses pemilu di Libya. Artinya, beliau menolak kekuasaan sah terbuat melalui pemilu pasca jatuhnya Muammar Ghadafi.

Jadi, Jenderal Khalifa Haftar dan negara-negara yang mendukungnya dalam perang di Libya merupakan insan dan negara-negara yang sangat-sangat aneh.

Bagaimana tidak aneh, coba bayangkan ia berperang untuk melawan suatu serdadu dan pemerintahan koalisi yang terbentuk pasca perang. Haus darah? Dan bagaimana tidak aneh, dalam agresi gilanya ini beliau disokong oleh negara-negara yang dihuni lebih banyak didominasi muslim, Mesir, Emirat Arab dan Arab Saudi.

Oh Mesir, Arab Saudi, Emirat... Apa yang terjadi di sana? Tidak cukupkah darah muslim yang sudah tumpah di Libya dan di banyak sekali penjuru dunia lainnya?


Penulis: Teuku Zulkhairi