Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bakal menggelar Kongres Tahunan pada Januari dengan salah satu agendanya membahas status pengurus yang ditahan oleh Polisi Republik Indonesia jawaban dugaan pengaturan skor.
Hal tersebut terungkap dari hasil rapat Komite Eksekutif di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (3/1), yang dipimpin oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.
Hal tersebut terungkap dari hasil rapat Komite Eksekutif di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (3/1), yang dipimpin oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.
Edy menyampaikan salah satu jadwal di Kongres PSSI akan membahas status dua pengurus PSSI, Johar Lin Eng dan Dwi Irianto, yang diduga menjadi pelaku pengaturan skor dan sekarang ditahan di Polda Metro Jaya. Selain itu, rencana PSSI di tahun 2019 juga menjadi bahasan.
“Ya 2019 ke depan ini, kan PSSI ini mengagendakan jangka panjang hingga 2034. Tapi per tahun dibicarakan di dalam suatu kongres, nanti di kongres itu,” ujar Edy. “Kongres 2019 membahas perihal event-event di dalam sepa kbola ya, ada hingga yang terakhir itu yang terbesar ialah Piala AFF 2020.
“Ya 2019 ke depan ini, kan PSSI ini mengagendakan jangka panjang hingga 2034. Tapi per tahun dibicarakan di dalam suatu kongres, nanti di kongres itu,” ujar Edy. “Kongres 2019 membahas perihal event-event di dalam sepa kbola ya, ada hingga yang terakhir itu yang terbesar ialah Piala AFF 2020.
Jadi 2019-nya mengejar event di 2020. Itu yang pertama. Yang kedua, yang pastinya ya kita berbicara perihal siapa yang membiayai dan berapa biayanya itu,” kata dia.
Tak hanya soal rencana PSSI setahun ke depan, kongres juga akan membahas terkait beberapa anggota PSSI yang ditangkap oleh Satgas Anti Mafia Bola. Di Kongres tersebut akan memilih status keanggotaan mereka.
Tak hanya soal rencana PSSI setahun ke depan, kongres juga akan membahas terkait beberapa anggota PSSI yang ditangkap oleh Satgas Anti Mafia Bola. Di Kongres tersebut akan memilih status keanggotaan mereka.
“Ya pastilah, anak kami diperiksa. Saya yakin yang diperiksa ini kan untuk dicari ada salahnya atau tidak. Kalau salah dihukum, saya ingin itu dan PSSI dapat menjadi higienis sebab ini. Bukan hal-hal yang lain ya,” ujar Edy.
“Ya pastilah, anak kami diperiksa. Saya yakin yang diperiksa ini kan untuk dicari ada salahnya atau tidak. Kalau salah dihukum, saya ingin itu dan PSSI dapat menjadi higienis sebab ini. Bukan hal-hal yang lain ya,” ujar Edy.
“Ada di statutanya itu ya. Pastilah semua, semua harus lewat kongres, semua keputusan PSSI ini, saya saja mau ngambil satu keputusan ini kan harus lewat kongres ya. Apalagi hingga melaksanakan tindakan hukum,” katanya.
Selain menangkap dua pengurus PSSI, Satgas Anti Mafia Bola juga menahan dua orang lainnya, mantan anggota komisi wasit, Priyanto, dan wasit futsal, Anik Yuni Artika Sari.
“Ada di statutanya itu ya. Pastilah semua, semua harus lewat kongres, semua keputusan PSSI ini, saya saja mau ngambil satu keputusan ini kan harus lewat kongres ya. Apalagi hingga melaksanakan tindakan hukum,” katanya.
Selain menangkap dua pengurus PSSI, Satgas Anti Mafia Bola juga menahan dua orang lainnya, mantan anggota komisi wasit, Priyanto, dan wasit futsal, Anik Yuni Artika Sari.