Jurnal Pengertian Analisis Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas


Pengertian Analisis Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas
Artha Mahindra Diputera
artha1wides@gmail.com

Pengertian Analisis Keuangan

Analisis Keuangan yaitu suatu proses analisis data neraca dan laporan rugi keuntungan menjadi suatu warta yang berkhasiat dalam pengambilan keputusan. Salah satu proses analisis ini yaitu dengan analisis rasio. Analisis keuangan untuk melaksanakannya sanggup dengan cara membandingkan prestasi satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selama periode tertentu. Selain itu sanggup pula dilakukan dengan cara membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga sanggup diketahui bagaimana posisi dalam industry (Sartono, 1997:66).

 Analisis Keuangan yaitu suatu proses analisis data neraca dan laporan rugi keuntungan menjadi  Jurnal Pengertian Analisis Keuangan, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas
Analisis Rasio laporan Keuangan.

Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi koperasi. Disamping itu Analisis Rasio Keuangan juga sanggup dipergunakan sebagai kerja perencanaan dan pengendalian keuangan. Menurut Djarwanto (2001:123), Rasio yaitu suatu angka yang memperlihatkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam Laporan Keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya, dan dengan memakai alat analisis berupa rasio ini akan sanggup memperlihatkan citra perihal baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu koperasi (Munawir, 2001:64).

Suatu cara atau metode yang sering digunakan dalam menganalisis modal dari suatu tubuh yaitu dengan membandingkan atau rasio. Dengan menghubungkan elemen-elemen aktiva di satu pihak dengan elemen-elemen pasiva dilain pihak. Elemen-elemen yang dihubungkan tergantung kepada aspek keuangan apa yang ingin diketahui. Dengan membandingkan elemen-elemen tertentu dari aktiva disatu pihak dengan elemen-elemen tertentu dari pasiva dilain pihak sanggup diketahui tingkat Likuditas, Solvabilitas dan Rentabilitas suatu Perusahaan pada ketika tertentu (Riyanto, 1995). Secara individual rasio itu kecil artinya kecuali jikalau dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan dasar pembanding. Bila tidak ada standar yang digunakan sebagai dasar pembanding, dari penafsiran rasiorasio suatu Perusahaan, tidak sanggup disimpulkan apakah rasio-rasio itu memperlihatkan kondisi yang menguntungkan sebab hasil rata-rata dari perusahaan sejenis yang memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda, ada yang kondisi keuangannya baik dengan operasi yang menguntungkan dan ada yang sebaliknya. 

Standar Rasio bukanlah merupakan angka pembanding yang ideal atau bukanlah merupakan ukuran yang pasti, tetapi standar rasio sanggup digunakan sebagai pedoman bagi penganalisis. Bila dalam pembanding ini terdapat penyimpangan yang cukup besar, maka perlu untuk mengadakan penelitian  lebih jauh. Sebab penyimpangan tersebut sanggup ditimbulkan oleh hal-hal yang luar biasa yang hanya terjadi dalam Perusahaan yang sedang dianalisis. Dengan Analisis Rasio yang diperbandingkan dengan angka pembanding yang sempurna penganalisis akan mengetahui penyimpanganpenyimpangan yang terjadi dan administrasi sanggup memperbaikinya sebelum masalahnya menjadi lebih parah lagi.

Pengertian Likuiditas

Menurut (Riyanto, 1995), Likuiditas yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk sanggup mengadakan alat-alat pembayaran sedemikian rupa, sehingga sanggup memenuhi kewajiban ketika ditagih. Apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan kewajiban untuk menyelenggarakan proses-proses produksi, maka dinamakan “Likuiditas Perusahaan”. Sedangkan berdasarkan Munawir (2001:31), Likuiditas yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada ketika ditagih.

Menurut (Djahidin, 1993), Rasio Likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk menganalisis dan menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek yaitu untuk memenuhi kemampuan perusahaan menyediakan alat-alat yang likuid (yang gampang dijual atau diuangkan) guna menjamin pengembalian hutang-hutang jangka pendek pada waktunya atau hutanghutang jangka panjang yang telah jatuh tempo. Adapun berdasarkan Departemen Koperasi, Likuiditas yaitu keadaan keuangan pada suatu ketika untuk sanggup membayar / memenuhi hutang jangka pendek. Koperasi yang bisa memenuhi kewajiban keuangannya sempurna pada waktunya berarti koperasi tersebut dalam keadaan “Likuid”, dan sebaliknya apabila koperasi tidak sanggup segera memenuhi kewajiban keuangannya pada ketika ditagih, berarti Koperasi tersebut dalam keadaan “Illikuid”. Menurut Munawir (1993), suatu Perusahaan atau Badan Usaha memiliki posisi keuangan yang berpengaruh apabila mampu:
  • Memenuhi Kewajiban-kewajiban sempurna pada waktunya, yaitu pada waktu ditagih.
  • Memelihara modal kerja cukup untuk operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak intern).
  • Membayar bunga dari deviden yang dibutuhkan.
  • Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.


Pengertian Solvabilitas

Menurut Munawir (2001:32), Solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Departemen Koperasi, Solvabilitas yaitu keadaan keuangan koperasi pada suatu ketika memperlihatkan tinggi rendahnya tingkat kemampuan  koperasi untuk membayar semua hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan Solvabilitas, dimaksudkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya dari aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut (Djahidin, 1993:109).

Pengertian Rentabilitas

Menurut Munawir (2001:33), Rentabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan yaitu majemuk dan tergantung pada keuntungan dan aktiva yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya. Apakah yang akan diperbandingkan itu keuntungan berasal dari operasi atau keuntungan higienis sehabis pajak dengan jumlah modal sendiri. Dengan bermacam cara dalam penelitian rentabilitas, maka tidak mengherankan jikalau ada beberapa koperasi yang berbeda-beda dalam menghitung rentabilitasnya dan yang terpenting yaitu rentabilitas mana yang akan digunakan sebagai alat pengukur efisiensi penggunaan modal dalam koperasi yang bersangkutan.

Rentabilitas suatu koperasi diukur dengan kesuksesan koperasi dan kemampuan memakai aktiva yang produktif, dengan demikian rentabilitas suatu koperasi sanggup diketahui dengan membandingkan antara keuntungan yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal koperasi tersebut. Menurut Riyanto (1995:30), bahwa modal Perusahaan intinya berasal dari modal sendiri dan dari modal asing. Kedua sumber modal tersebut bertujuan untuk menilai atau mengukur rentabilitas. Sumber modal juga sanggup digunakan rasio sebagai berikut:
  1. Rentabilitas Modal Sendiri Rentabilitas modal sendiri yaitu perbandingan antara jumlah keuntungan yang tersedia bagi anggota yang menghasilkan keuntungan tersebut dilain pihak.
  2. Rentabilitas Ekonomi. Rentabilitas ekonomi yaitu perbandingan antara keuntungan perjuangan dengan modal sendiri dan modal yang dipergunakan untuk menghasilkan keuntungan dan dinyatakan dalam prosentase.

Unduh File Belum Tersedia
Terima kasih kepada anda yang telah melihat sponsor kami sebagai upada pemberian kepada kami
Reseapedia

Sumber https://www.sobathusen.com/