25 Macam Majas Penegasan, Pengertian Dan Teladan Kalimatnya Lengkap

Apa itu Majas Penegasan?
Majas atau gaya bahasa penegasan yakni majas yang digunakan untuk menegaskan sesuatu supaya memberi efek tertentu bagi yang mendengar maupun membaca.
Majas atau gaya bahasa penegasan yakni majas yang digunakan untuk menegaskan sesuatu supaya 25 Macam Majas Penegasan, Pengertian dan Contoh Kalimatnya Lengkap
Macam-Macam Majas Penegasan
Jenis-jenis majas penegasan ada banyak sekali, kurang lebih ada 25 macam. Nah berikut ini pengertian dan pola kalimat dari kedua puluh lima jenis majas (gaya bahasa) penegasan tersebut. Silahkan kalian simak baik-baik semoga bisa paham.
1. Majas Apofasis
Majas apofasis yakni majas yang seperti menyangkal sesuatu, namun justru menegaskannya. Majas ini sering disebut juga sebagai majas preterisio. Contoh majas apofasis yakni sebagai berikut.
 Jujur saya enggan untuk menjelaskan dalam lembaga ini bahwa Anda sudah korupsi uang negara.
Seperti pada pola apofasis di atas, seperti hendak menyembunyikan sesuatu, namun justru hal itu menegaskannya.

2. Majas Pleonasme
Majas pleonasme yakni tunjangan keterangan embel-embel untuk hal yang sudah jelas. Keterangan itu bahwasanya tidak dibutuhkan. Contoh majas pleonasme yakni sebagai berikut.
 Segera turun ke bawah bila kau masih ingin mau memperoleh jatah makan turun ke bawah
 Seluruh pelajar mahasiswa yang lagi melaksanakan tawuran segera mundur ke belakang ketika mengetahui kedatangan polisi
 Tiba-tiba kelas jadi sunyi senyap ketika mendengar bunyi langkah guru kemari.
 Dengan mata kepalaku sendiri saya melihat insiden tersebut
 Ria begitu riang besar hati ketika mengetahui kekasihnya hadir untuk melamar dirinya.
 Hari ini Dewi melaksanakan kunjungan ke banyak sekali daerah wisata di Solo keraton kasunanan Kampung batik Pasar Klewer Masjid Agung Solo terdapat banyak lagi daerah yang lain.
 Nenek tiba ke sini dari Desa membawa oleh-oleh beraneka ragam macam buah.

3. Majas Repetisi
Majas repetisi yakni adanya pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam sebuah kalimat. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan. Contoh majas repetisi sebagai berikut:
 Hanya ia satu-satunya orang yang saya tunggu satu-satunya yang kunanti satu-satunya yang hadir untuk menghiburku
 Cinta itu asyik cinta itu seru Cinta itu rumit namun cinta pula sanggup memabukkan maka selalu berhati-hati apabila telah mengenal cinta
 Main game main game main game cuma itu saja yang kau kerjakan setiap hari, sana keluar rumah cari angin supaya sehat
 Dia Dia Dan Dia melulu yang cuma ada pada pikiranku ketika sekarang
 Ahmad terus latihan-latihan dan latihan supaya bisa memperoleh Piala menjadi atlet berprestasi
Seperti yang kalian lihat pada majas repetisi tersebut, ada beberapa pengulangan yang sebetulnya maknanya sama. Namun hal itu sengaja dilakukan untuk menegaskan hal yang ingin dikatakan.

4. Majas Pararima
Majas pararima yakni majas yang mengulang pada bab konsonan awal dan tamat dalam sebuah kata atau pada bab kata yang berlainan. Contoh majas pararima yakni sebagai berikut.
 Para demonstran kocar-kacir setelah pegawapemerintah kepolisian menembakkan gas air mata.
 Bu guru bolak-balik mengambil buku alasannya yakni tidak tahu jadwal.

5. Majas Aliterasi
Majas aliterasi yakni majas dengan melaksanakan pengulangan konsonan di awal kata dengan berurutan. Kaprikornus pada abjad pada awal kata itu, diulang pada kata berikutnya. Majas ini sering digunakan dalam karya puisi. Contoh majas aliterasi sebagai berikut:
 Lintasi bahari lewati lembah
 Susah senang sehidup semati
Seperti yang kalian lihat, pada pola majas aliterasi tersebut terdapat pengulangan konsonan secara berurutan.

6. Majas Paralelisme
Majas paralelisme yakni majas yang sering digunakan dalam puisi. Pada majas ini terdapat penegasan dengan cara mengulang kata, frasa, atau klausa secara sejajar. Contoh majas paralelisme yakni sebagai berikut.
Sungguh saya merasakan
sungguh saya mendengar
sungguh saya melihat
sungguh saya mencintaimu
Sungguh saya merinduimu

7. Majas Tautologi
Majas tautologi merupakan majas yang mengulang beberapa kali sebuah kata pada kalimat. Terkadang digunakan kata yang bersinonim. Contoh majas tautologi yakni sebagai berikut.
 Tidak, tidak, tidak, sama sekali bukan itu yang saya inginkan. Aku ke sini hanya ingin silaturahmi.
 Tendangan pemain sepakbola itu begitu hebat, dahsyat dan luar biasa.
 Hancur lebur hatiku engkau putuskan segala jalinan Cinta Kita.
 Sungguh sepi malam ini sungguh sunyi pengharapan ini.
 Tetap menemanimu di dalam suka maupun di dalam sedih waktu senang waktu Sedih ketika tertawa ketika kecewa.
 Kau memang kekar, kau memang kuat, kau memang kuasa.

8. Majas Sigmatisme
Majas sigmatisme yakni majas yang menggunakan bunyi “s” untuk diulang sehingga menghasilkan efek tertentu. Majas ini sering kali ditemukan pada sajak maupun puisi. Contoh majas sigmatisme yakni sebagai berikut.
Kutulis surat ini kala gerimis.
Kaumeringis ketika saya menangis.

9. Majas Antanaklasis
Majas antanaklasis yakni majas yang mengulang kata namun maknanya menjadi berbeda. Adapun pola majas antanaklasis yakni sebagai berikut.
Ayah membawa oleh-oleh berupa buah durian.

10. Majas Klimaks
Majas titik puncak yakni jenis gaya bahasa yang mengambarkan lebih dari dua hal dengan berurutan berdasarkan tingkatan semakin usang semakin meningkat. Contoh majas titik puncak yakni sebagai berikut.
 Hari itu seluruh orang mulai dari bayi kanak-kanak remaja anak muda orang bakir balig cukup akal hingga orang bau tanah turut serta turun ke jalan mengadakan agresi demo menuntut seorang penista agama yang notabene nya yakni seorang Gubernur
 Mulai dari kepala desa camat bupati Walikota gubernur hingga presiden seharusnya kita pilih berdasarkan kemampuannya
 Mulai dari rakyat kecil orang biasa polisi tentara tokoh masyarakat hingga para ulama memberikan pernyataan atas hal-hal yang diucapkan sang Gubernur tersebut
 Di warung tersebut barang yang harganya majemuk mulai dari 10000 hingga yang harga 3 juta

11. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks yakni jenis gaya bahasa yang mengambarkan lebih dari dua hal secara berturut-turut sesuai dengan tingkatan yang semakin usang semakin menurun. Jadi, majas ini yakni kebalikan dari majas klimaks. Contoh dari majas ini adalah:
 Segala peraturan sekolah ini mulai dari kepala sekolah para guru wali murid siswa dan para pembersih semuanya berkomitmen untuk mentaatinya.
 Harga beras itu dari yang phone kiloan setengah kiloan bahkan satu gram pun tersedia di toko tersebut.
 Acara itu didatangi oleh orang yang paling bau tanah muda bahkan yang masih belum dewasa dan balita.
 Tidak peduli dari yang paling kaya, kaya, sederhana, berkecukupan, miskin bahkan yang tidak punya apa-apa semuanya sama dihadapan Tuhan.
 Ukuran baju itu tersedia dari banyak sekali ukuran mulai dari XXL,  XL, L hingga yang paling kecil S.

12. Majas Inversi

Majas inversi yakni majas yang susunannya dibalik dengan menyebutkan predikat terlebih dahulu, gres kemudian diikuti oleh subjeknya. Contoh majas inversi yakni sebagai berikut.
Dikejar oleh satpol PP, pedagang kaki lima itu lari tunggang langgang.
Seperti yang kalian lihat, terdapat penyebutan predikat terlebih dulu sebelum subjek pada majas inversi tersebut.

13. Majas Retoris
Majas retorik merupakan gaya bahasa yang berbentuk kalimat tanya namun bahwasanya tidak mesti harus dijawab. Fungsi majas ini yakni sebagai penegasan dan juga sindiran. Contoh majas retoris yakni sebagai berikut.
 Apakah ini yang disebut merdeka?
 Sabtu kemarin ketika kau jatuh dari lantai 3 Apa itu terasa sakit
 Siapa yang berkata harapan kita sanggup dicapai cuma lewat sekolah saja
 Betul begitu kau tidak butuh uang ini meskipun kebutuhanmu masih kurang?

14. Majas Elipsis
Majas elipsis yakni majas dengan menghilangkan unsur kalimat tertentu. Misalnya menyerupai pada pola berikut ini:
Saya ke rumah teman.
Pada pola majas elipsis di atas terdapat penghilangan unsur predikat berupa kata “pergi”.

15. Majas Koreksio
Majas koreksio yakni majas yang menyebutkan sesuatu dan kemudian dikoreksi untuk menyatakan maksud sesusungguhnya. Contoh majas koreksio yakni sebagai berikut.
Silahkan jikalau saudara-saudara ingin pulang, eh maaf maksudnya silahkan untuk menginap.

16. Majas Polisindenton
Majas polisindenton yakni majas yang memanfaatkan penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau wacana. Contoh majas polisindenton yakni sebagai berikut.
Setelah bangkit tidur, saya kemudian mandi, sehabis itu membantu ibu, dan kemudian berangkat sekolah.
Pada pola majas polisindenton tersebut terlihat dipakainya kata hubung dalam kalimat yakni “setelah, lalu, dan”.

17. Majas Asindeton
Majas asindeton yakni kebalikan dari polisindenton. Artinya, pada majas ini tidak digunakan kata penghubung dalam sebuah kalimat maupun wacana. Contoh majas asindenton yakni sebagai berikut.
 veni, vidi, vici
 kakek, nenek, ayah, ibu

18. Majas Interupsi
Majas interupsi merupakan majas dengan menunjukkan sisipan keterangan embel-embel pada unsur kalimat. Contoh majas interupsi yakni sebagai berikut.
 Pak Rahma, Ketua RT-ku, orangnya ramah dan suka menolong.
 Basoka, sobat sekolahku, sedang sakit.
Nah menyerupai yang kalian lihat, ada sematan keterangan embel-embel untuk menjelaskan subyek pada kalimat.

19. Majas Eksklamasio
Majas eksklamasio yakni majas yang menggunakan kata-kata seru. Contohnya menyerupai berikut ini:
 Wah ahli sekali!
 Luar biasa penampilannya!

20. Majas Enumerasio
Majas enumerasio yaitu majas yang menjelaskan secara detail per bab sehingga keseluruhan kondisi atau keadaan bisa dipahami pendengar atau pembaca. Contoh penggunaan majas enumerasio ini sebagai berikut:
Banjir sedada, listrik mati, belum dewasa menangis, kelaparan menunggu pertolongan.

21. Majas Preterito
Majas preterito yakni majas yang seperti ingin menyembunyikan sesuatu untuk dirahasiakan. Contoh majas ini seperti:
Aku tak akan membuka kedoknya kalau ia yakni preman Tanah Abang.

22. Majas Alonim
Majas alonim yakni majas dengan menggunakan variasi nama tertentu. Penggunaan majas ini dengan maksud untuk menegaskan. Contoh dari majas alonim seperti:
 Prof, ada yang perlu saya tanyakan.
 Dok, ia sudah siuman.

23. Majas Kolokasi
Majas kolokasi yakni penggunaan asosiasi tetap antara sata kata dengan kata lain yang berdampingan dalam sebuah kalimat. Contoh dari majas kolokasi ini seperti:
Nasibku, harus bekerjasama dengan si bebal itu.

24. Majas Silepsis
Majas silepsis yakni majas yang menggunakan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis. Contoh penggunaan majas silepsis ini misalnya:
Sirna sudah segala harkat dan harga diri orang itu.

25. Majas Zeugma
Majas zeugma yaitu majas yang menggunakan kata tidak logis dan tidak gramatis pada susunan konstruksi sintaksis kedua. Efeknya kemudian kalimat itu terasa ada kerancuan. Contoh majas zeugma ini sebagai berikut:
Perlu saya beritahu, nenek saya itu peramah dan juga pemarah.

Sumber https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/