Catatan Sejarah Politik Dunia : Yunani Kuno

FASTER86.COM - Catatan Sejarah Politik Dunia : Yunani Kuno  Jika pemikiran wacana politik, negara, dan aturan tidak mendahului pembentukan peradaban-peradaban, tetapi merupakan sesuatu tanda-tanda sosial yang gres menampakkan diri sehabis berabad-abad lamanya ada peradaban yang tinggi, pemikiran itu akan ditemui sumbernya di tempat hubungan-hubungan politik dan ketatanegaraan memberi kemungkinan dan alasan untuk itu. Memang sangat penting bagi negara bahwa ia mengijinkan warga negaranya untuk mengeluarkan pendapat wacana negara dan kekuasaan secara kritis, sedangkan selain itu perilaku demikian rupa terhadap kehidupan negara dan masyarakat harus tampak pula pada rakyat negara itu.

Situasi yang demikian tentu merupakan suatu perkembangan masyarakat yang gres dalam sejarah. Itulah yang terjadi di era Yunani Kuno, tepatnya yang teradi di Athena. Mulai masa ke-5 SM, kesadaran bermasyarakat semacam itu mula-mula dimulai oleh banyak sekali faktor dan kejadian, contohnya sifat agama disana yang tidak mengenal fatwa Tuhan yang ditetapkan sebagai kaidah aturan yang terlalu sakral. Juga, ada faktor sosio-historis, contohnya , keadaan geografis negeri yang membuatnya mengarah kepada perdagangan dan kolonisasi, yang menciptakan bangsa Yuanani bertemu dengan negeri-negeri disebelah Timur yang bentuk negaranya berbentuk republik. Kesadaran bangsa Yunani sebagai kesatuan, yang disebabkan oleh peperangannya yang menang dengan bangsa Persia, seiring dengan terpecah-pecahnya menjadi negara-negara kecil dan individualisme.


Setelah bangsa Yunani berhasil mempertahankan diri terhadap serangan bangsa Persia, ia menganggap telah sanggup menyelamatkan kebangsaan dan kemerdekaannya, kepribadainnya, dan sehabis itu datanglah masa keemasan yang ditandai dengan banyak sekali perkembangan dibidang seni dan ilmu pengetahuan. Yunani pun segera mengelami titik baliknya, muncul pertanyaan wacana kehidupan yang akan memilih masa yang akan datang. 

Tradisi berfikir filsufis telah usang terjadi. Milite, salah satu Koloni Yunani, ialah tempat lahirnya filsafat. Awalnya, dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan filsafat kosmologis, wacana berdiri dan susunan alam semesta. Setelah meninggalnya Pericles pada 429 SM, di Athena mulai muncul filsafat yang radikal, dan demokrasi mulai menjadi duduk kasus banyak orang yang membutuhkan pemecahan bersama. Dari sinilah mulai muncul para filsuf besar. Para perjaka menginginkan jawaban-jawaban bijak wacana masyarakat dan negara, dan mereka mendatangi orang-orang yang dianggap bijak.

Awalnya, pemikiran di dominasi oleh kaum sofis, yaitu kaum yang memperlihatkan jasa-jasa bagi orang yang ingin mendengarkan mereka dan mereka diberi imbalan yang layak. Lambat laun, keberadaan mereka tidak begitu disukai, terutama sehabis muncul filsuf yang berusaha mencari pedoman-pedoman lebih baik, pedoman-pedoman wacana masa depan pemerintahan negara. Dengan munculnya Socrates yang juga sering bertukar pikiran dengan kaum sofis, mulailah perkembangan pikiran kemasyarakatan dengan Yunani.

Demokrasi mencapai puncak perkembangannya di Athena selama masa ke-5 SM. Unit pemerintahan yang dikenal pada ketika itu ialah apa yang dalam sejarah politik disebut sebagai “negara kota” atau “polis”, sebuah bentuk organisasi politik yang unik dan tak ada padanannya di masa modern. Di Yunani ada ratusan polis dengan banyak sekali ukuran dan bentuk pemerintahan. Akan tetapi, yang paling dikenal lantaran kemajuannya ialah Athena, sebuah polis tempat intelektualisme mencapai puncaknya yang sangat tinggi, dan bidang pengajaran juga mempunyai kekuatan sosial dan politik.

Athena merupakan kota kecil, secara corak produksi sanggup dikatakan sebagai kombinasi antara tempat industri dan pertanian. Terdapat wilayah urban yang dikelilingi tembok dan ada wilayah pinggiran pedesaan yang terletak di luarnya yang terdiri dari kebun anggur, padang rumput, dan ladang. Negara kota ini merupakan entitas yang secara aturan independen dari kekuasaan pemerintahan superior manapun. Ia mempunyai konstitusi sendiri, dan melakukan kekerabatan luar negeri sendiri.

Negara kota menjadi bentuk masyarakat politik yang bersahabat lantaran seluruh warga negara memainkan tugas yang pribadi dan komprehensif dalam pemerintahan persemakmuran. Setiap individu mempunyai ”rasa memiliki” kota tersebut, menjadi kawan bukan subjek baginya. Orang-orang Yunani secara umum setuju bahwa kehidupan yang benar-benar berperadaban hanya sanggup berlangsung dalam hubungannya dengan polis. Sebab, kotalah yang menjadi jantung dan ilham bagi prestasi mereka dalam bidang sastra, seni, filsafat, dan dalam pengembangan kehidupan yang baik.
Tokoh-tokoh politk pada masa ini, yaitu:
a) Socrates (470-399 SM)
b) Plato (429-347 SM)
c) Aristoteles (384-322 SM)
d) Epicurus (sekitar 300 SM)


Sumber https://www.faster86.com/