Jurnal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Hots



KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS)

Artha Mahindra Diputera


Peserta didik dibutuhkan mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Soal yang mengandung kemampuan berpikir tingkat tinggi sudah banyak dikembangkan. Ujian Nasional sebagai alat penilaian final telah memasukkan unsur kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam beberapa butir soalnya. Guru harus bisa berbagi soal-soal yang meminta penerima didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tingginya. Guru yang telah bisa menciptakan soal yang mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi akan lebih gampang dalam meningkatkan hasil mencar ilmu penerima didik dalam hal mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Keyword: kemampuan berpikir tingkat tinggi, hots, pengukuran

Peserta didik dibutuhkan mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi Jurnal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi HOTS
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS).

Pendahuluan


Krathwohl& Anderson (2010) menyebutkan Bloom berbagi taksonomi ke dalam enam kategori domain kognitif. Kategori taksonomi Bloom ialah Pengetahuan (Knowledge), Pemahaman (Comprehension), Penerapan (Application), Analisis (Analysis), Sintesis (Synthesis), dan Evaluasi (Evaluation).Semua kategori Kecuali Application, masing-masing mempunyai subkategori.Struktur lengkap dari taksonomi Bloom sanggup di dalam Tabel 1.





Tabel 1. Taksonomi Bloom
Kategori
Subkategori
1.0 Knowledge
1.10 Knowledge of specifics
1.11 Knowledge of terminology
1.12 Knowledge of specific facts
1.20   Knowledge of ways and means of dealing with specifics
1.21   Knowledge of conventions
1.22   Knowledge of trends and sequences
1.23   Knowledge of classifications and categories
1.24   Knoeledge of criteria
1.25   Knowledge of methodology
1.30 Knowledge of universals and abstractions in a field
1.31 Knowledge of principles and generalizations knowledge of theories and structure
2.0 Comprehension
2.1 Translation
2.2 Interpretation
2.3 Extrapolation
3.0 Application
4.0 Analysis
4.1 Analysis of elements
4.2 Analysis of relationships
4.3 Analysis of organizational principles
5.0 Synthesis
5.1 Production of unique communication
5.2 Production of plan, or proposed set of operations
5.3 Derivation of a set of abstract relations
6.0 Evaluation
6.1 Evaluation in terms of internal evidence
6.2 Judgement in terms of external criteria

(Krathwohl dan Anderson, 2010: 213)



Brookhart dalam Kusuma dkk(2017:26) menyatakan bahwa pemikiran tingkat tinggi dianggap sebagai ujung atas taksonomi Bloom. Pemikiran tingkat tinggi dipahami sebagai penerima didik bisa menghubungkan pembelajaran dengan elemen lain diluar kemampuan penerima didik untuk mengasosiasikan dengannya. Krathwohl dan Anderson (2010) merevisi taksonomi Bloom. Jumlah kategori dipertahankan enam, tetapi dengan perubahan penting. Tiga kategori diganti namanya, urutan dua ditukar dan nama kategori yang dipertahankan diubah menjadi bentuk kata kerja biar sesuai dengan cara mereka dipakai dalam tujuan. Revisi taksonomi sanggup dilihat di Tabel 2.




Tabel 2. Taksonomi Bloom Revisi
Kategori
Subkategori
1.0  Remember
Retrieving relevant knowledge from long-term memory
1.1  Recognizing
1.2  Recalling
2.0  Understand
Determining the meaning of instruction message, including oral, written, and graphic communication
2.1  Intepreting
2.2  Exemplifying
2.3  Classifying
2.4  Summarizing
2.5  Inferring
2.6  Comparing
2.7  Explaining
3.0  Apply
Carrying out or using a procedure in given situation
3.1  Executing
3.2  Implementing
4.0  Analyze
Breaking material into its constituent parts and detecting how the parts relate to one another and to an overall structure or purpose
4.1  Differentiating
4.2  Organizing
4.3  Attributing
5.0  Evaluate
Making judgments based on criteria and standards
5.1  Checking
5.2  Critiquing
6.0  Create
Putting elements together to form anovel, coherent whole or make an original product
6.1  Generating
6.2  Planning
6.3  Producting
(Krathwohl dan Anderson, 2010: 215)


Taksonomi Bloom Revisi

Schraw dalam Zetriuslita dkk (2016:27) mengklasifikasikan kemampuan berpikir menjadi dua kategori yaitu kemampuan berpikir tingkat rendah dari pengetahuan, pengertian dan penerapan. Keterampilan berpikir tingkat tinggi terdiri dari analisis, sintesis dan evaluasi. Deskripsi dan kata kunci setiap kategori sanggup dilihat di Tabel 3.




Tabel 3. Penjelasan dan Kata Kunci Taksonomi Bloom Revisi
Category
Key Word

Remembering: can the student recall or remember the information?
Mention the definition, imitate the pronunciation, state the structure, pronounce, repeat, state
LOTS-Lower Order Thingking Skill
Understanding: can the students explain the concept, principle, law or procedure
Classify, descrive, explain the identification, placed, report, explain, translate, paraphrased
Applying: can student apply their understanding in new situation?
Choosing, demonstrating, acting, using, illustrating, interpreting, arranging schedule, making sketch, solving problem, writing
Analyzing: Can students classify the sections based on their difference and similarity?
Examining, comparing, contrasting, distinguish, doing discrimination, separating, test, doing experiment, asking
HOTS-Higher Order Thingking Skill
Evaluating: Can students state aither good or bad towards a phenomenon or certain object
Giving argumentation, defending, stating, choosing, giving support, giving assessment, doing evaluation
Creating: Can students create a thing or opinion?
Assemble, change, build, create, design, estabilish, formulate, write.

(Kusuma dkk, 2017)



Indikator untuk menyusun butir soal kemampuan berpikir tingkat tinggi diadaptasi dengan kata kerja operasional. Kata kerja butir soal diadaptasi dengan kedalaman soal yang diinginkan, diantaranya sanggup memakai kata kerja operasional pada taksonomi Bloom yang telah direvisi. Kata kerja yang dipakai untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi sanggup dilihat pada Tabel 4.



Tabel 4. Kata Kerja Operasional
Kemampuan yang diukur
Kata kerja
Kemampuan menganalisis
Menganalisis
Mengaudit
Memecahkan
Menegaskan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Memerinci
Menominasikan
Mengkorelasikan
Merasionalkan
Menguji
mencerahkan
Menjelajah
Membagankan
Menyimpulkan
Menemukan
Menelaah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengedit
Mengaitkan
Memilih
Mengukur
Melatih
Mentransfer
Mendiagramkan
Kemampuan mengevaluasi
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Mengkritik
Menimbang
Menafsirkan
Mempertahankan
Membuktikan
Memutuskan
Memisahkan
Memprediksi
Memperjelas
Mengukur
Merangkum
Menugaskan
Menvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Memerinci
Kemampuan kreasi/mencipta
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengkombinasikan
Menyusun
Mengarang
Membangun
Merekonstruksi
Membuat
Menanggulangi
Menghubungkan
Menciptakan
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merancang
Merencanakan
Mendikte
Meningkatkan
Memperjelas
Merangkum

Memfasilitasi
Membentuk
Tabel 4. Kata Kerja Operasional
Kemampuan yang diukur
Kata kerja
Kemampuan menganalisis
Menganalisis
Mengaudit
Memecahkan
Menegaskan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Memerinci
Menominasikan
Mengkorelasikan
Merasionalkan
Menguji
mencerahkan
Menjelajah
Membagankan
Menyimpulkan
Menemukan
Menelaah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengedit
Mengaitkan
Memilih
Mengukur
Melatih
Mentransfer
Mendiagramkan
Kemampuan mengevaluasi
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Mengkritik
Menimbang
Menafsirkan
Mempertahankan
Membuktikan
Memutuskan
Memisahkan
Memprediksi
Memperjelas
Mengukur
Merangkum
Menugaskan
Menvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Memerinci
Kemampuan kreasi/mencipta
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengkombinasikan
Menyusun
Mengarang
Membangun
Merekonstruksi
Membuat
Menanggulangi
Menghubungkan
Menciptakan
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merancang
Merencanakan
Mendikte
Meningkatkan
Memperjelas
Merangkum

Memfasilitasi
Membentuk
Merumuskan
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Memadukan
Membatas
Mereparasi
Menampilkan
Menyiapkan
Memproduksi

Sumber: Retnawati (2016: 9)


Simpulan

Guru dalam melaksanakan pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi harus  memahami bagaimana menyusun soal hots. Butir soal kemampuan berpikir tingkat tinggi harus memperhatikan beberapa hal. Guru harus memahami tingkatan mana yang akan diukur dengan memakai kata kunci yang tepat. HOTS sangat sempurna untuk tes essai.

Daftar Pustaka

Krathwohl, D. R., & Anderson, L. W. (2010). Merlin C. Wittrock and the revision of bloom’s taxonomy. Educational Psychologist, 45(1), 64–65. https://doi.org/10.1080/00461520903433562
Kusuma, M. D., Rosidin, U., Abdurrahman, A., & Suyatna, A. (2017). The Development of Higher Order Thinking Skill (Hots) Instrument Assessment In Physics Study. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSRJRME), 07(01), 26–32. https://doi.org/10.9790/7388-0701052632
Retnawati, H. (2016). Validitas Reliabilitas dan Karakteristik Butir. Yogyakarta: Parama Publishing.
Zetriuslita, Z., Ariawan, R., & Nufus, H. (2016). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Kalkulus Integral Berdasarkan Level Kemampuan Mahasiswa. Infinity Journal, 5(1), 56. https://doi.org/10.22460/infinity.v5i1.193



Terima kasih kepada anda yang telah melihat sponsor kami sebagai bentuk proteksi kepada
Reseapedia.

Sumber https://www.sobathusen.com/

Related Post