Kalian tentu sering membaca bermacam-macam teks (wacana). Di antara teks yang kalian baca itu tentu ada yang berjenis teks naratif atau narasi, deskriptif atau deskripsi, ekspositif atau eksposisi, dan persuasif atau persuasi. Semua Jenis teks tersebut mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan berguru perihal bagaimana caranya membedakan teks atau paragraf jenis narasi dengan paragraf deskripsi. Untuk itu, silahkan kalian simak klarifikasi berikut ini.
Paragraf naratif merupakan suatu bentuk paragraf yang berusaha menggambarkan suatu insiden atau insiden dengan nyata seakan-akan pembaca melihat dan mengalami sendiri insiden atau insiden tersebut. unsur-unsur penting dalam paragraf naratif ialah unsur perbuatan atau tindakan, kawasan dan rangkaian waktu.
Oleh alasannya ialah itu, sebuah paragraf narasi seringkali dipakai dalam penulisan prosa dalam karya sastra. Paragraf naratif biasanya mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu (Keraf, 1994). Perhatikan pola penggunaan paragraf naratif berikut ini.
“Pukul dua malam Marni bangkit. Mula-mula ia berjalan menuju kamar suaminya. Dipandangnya Parta yang tetap tertidur meskipun dengan tarikan-tarikan napas yang berat. Pundak pria itu naik dan agak maju, ciri utama seorang penderita asma. Wajahnya pucat. Tulang pelipis dan tulang pipinya menyembul. Ketika rasa benci mulai merayap di hati Marni, ia berbalik ke dipan sebelah. Di sana kedua anaknya lelap. Kesucian dua bocah itu tergambar pada kedamaian wajah mereka. Marni hanya membetulkan letak selimut anaknya kemudian keluar. Ia masuk ke kamar Tini. Ditatapnya wajah gadis itu lama-lama. Hidung itu persis hidung Karman, juga bibir Tini. “Anakku, kukira benar kata orang. Kau cantik. Mudah-mudahan kau lebih beruntung dalam hidupmu. Berbahagialah, besok kau akan bertemu dengan ayahmu. Oh kau tak tahu siapa sebetulnya yang lebih berhasrat berjumpa dengan ayahmu.” |
Coba perhatikan dan pahami sekali lagi cuilan teks di atas. Penggalan dari novel Kubah di atas ditulis dengan memanfaatkan paragraf naratif.
Dipandangnya Parta yang tetap tertidur meskipun dengan tarikan-tarikan napas yang berat. Pundak pria itu naik dan agak maju, ciri utama seorang penderita asma. Wajahnya pucat. Tulang pelipis dan tulang pipinya menyembul. |
Penggambaran penulis perihal seorang penderita asma di atas bisa menciptakan pembaca seakan-akan mengenali sosok Parta yang menderita penyakit asma, selain juga memahami bahwa orang yang berpenyakit asma mempunyai bentuk tubuh yang khas. Kemampuan menggambarkan dan menuangkan dalam paragraf naratif ini tidak muncul begitu saja melainkan melalui latihan terus-menerus serta melaksanakan pengamatan yang intens terhadap segala sesuatu yang terjadi baik di sekitar lingkungan kita atau ketika kita berada di kawasan lain.
Berdasarkan klarifikasi dan pola goresan pena narasi di atas, dapatkah kalian menemukan karakteristik (ciri-ciri) dan struktur penulisan narasi? Jika kalian perhatikan, paragraf narasi mempunyi ciri atau karakteristik sebagai berikut.
■ Adanya penceritaan atau suatu pengisahan suatu insiden yang dijalin dan suatu urutan waktu.
■ Adanya bab perbuatan atau tindakan.
■ Wacana narasi berusaha menjawab pertanyaan "Apa yang telah terjadi?"
■ Menginformasikan suatu hal sehingga pembaca memperoleh pengetahuan yang luas.
Penjelasan Tentang Paragraf Deskripsi
Paragraf deskriptif ialah paragraf yang isinya bersifat melukiskan atau menggambarkan sesuatu. Lukisan memang harus disajikan dengan sehidup-hidupnya biar pembaca seakan-akan melihat apa yang dilihat penulis, mendengar apa yang didengar oleh penulis, serta ia sanggup mencicipi apa yang dirasakan oleh penulis. Pembaca diajak untuk mengambil apa yang dialami oleh penulis.
Paragraf deskriptif sanggup pula disebut paragraf pemerian alasannya ialah paragraf tersebut bertalian dengan perjuangan untuk menawarkan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan atau diamati. Oleh alasannya ialah itu sangat sempurna bila paragraf deskriptif selalu dipakai untuk menggambarkan objek-objek hasil observasi. Perhatikan pola paragraf deskripsi berikut ini.
Liburan panjang kemarin kau pergi ke Tanjung Lesung Resort. Air maritim yang tenang memberi keindahan tersendiri ketika memandangnya dari beranda Krakatau Bar, Tanjung Lesung Resort. Sebuah pemandangan yang menakjubkan, serasa berada persis di bibir pantai alasannya ialah pantulan warna air dari bak renang di depan kafe seakan menyatu dengan air laut. Tak berlebihan bila banyak yang melukiskan keindahan pantai ini laksana surga. |
Gadis yang berambut ikal dan berkulit sawo matang itu berjulukan Santi. Ia dilahirkan di Kota Medan, 7 Juli 1996. Umurnya 10 tahun. Kedua orang tuanya menjulukinya si kancil yang pintar, alasannya ialah selain cerdik ia pun sangat lincah dan periang. Hobinya membaca, menulis surat, dan bermain sepatu roda. Ia juga suka bermain lompat tali dan congklak dengan teman-temannya. Kemudian, hal yang paling berkesan dalam hidupnya ialah ketika ia menjadi juara menyanyi. Adapun pandangan hidupnya, kejujuran ialah mata uang yang berlaku di mana-mana. |
Dari kedua pola di atas, kita sanggup dikatakan bahwa paragraf deskripsi ialah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu menurut pengindraan dengan terang dan terperinci. Deskripsi bertujuan melukiskan, membeberkan, atau menggambarkan sesuatu yang menjadi objek. Dengan kata lain, deskripsi ialah suatu goresan pena atau karangan yang bertujuan menggambarkan atau melukiskan pengalaman, pendengaran, perabaan, penciuman, perasaan, dan situasi atau masalah. Pengindraan terhadap suatu situasi, keadaan, atau problem akan melahirkan citra atau lukisan yang bertumpu pada penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan.
Jika penulis paragraf deskriptif bermaksud untuk menawarkan pengalaman pada diri pembaca sehingga pembaca sanggup menawarkan kesan dan interpretasi terhadap objek tersebut, paragraf tersebut tergolong deskripsi sugestif. Jika penulis paragraf bertujuan untuk menawarkan gosip perihal objek tertentu sehingga pembaca sanggup mengenalnya, paragraf tersebut merupakan deskripsi teknis atau ekspositoris.
Berdasarkan hal tersebut, karakteristik paragraf deskriptif ialah sebagai berikut.
■ Berupa pemerian objek tertentu.
■ Objek yang dideskripsikan bersifat faktual.
■ Sifat-sifat objek yang dideskripsikan jelas.
■ Bertujuan menawarkan pengalaman pada pembaca.
■ Memberikan sugesti pada pembaca sehingga pembaca mempunyai kesan atau interpretasi tertentu (Keraf, 1984).
Cara Membedakan Paragraf Naratif dan Deskriptif
Dari klarifikasi di atas, tentunya kalian sudah mengetahui pengertian dan pola dari paragraf narasi dan paragraf deskripsi. Lalu apa sih tolak ukur yang membedakan antara paragraf narasi dan deskripsi mengingat kedua jenis paragraf ini fungsinya sama-sama menggambarkan sesuatu?
Bila deskripsi merupakan suatu bentuk teks yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek sehingga objek itu seakan-akan berada di depan mata kepala pembaca, maka narasi merupakan suatu bentuk teks yang berusaha mengisahkan suatu insiden atau insiden sehingga tampak seakan-akan pembaca melihat sendiri atau mengalami sendiri insiden itu. Oleh kesannya unsur yang paling penting pada sebuah narasi ialah unsur perbuatan atau tindakan.
Tetapi kalau narasi hanya memberikan kepada pembaca suatu insiden atau peristiwa, masih sulit dibedakan dari deskripsi, alasannya ialah suatu insiden atau suatu proses sanggup juga disajikan dengan mempergunakan metode deskripsi. Oleh alasannya ialah itu, harus ada unsur lain yang perlu diperhitungkan dalam teks narasi, yaitu waktu.
Dengan demikian, pengertian narasi meliputi dua unsur dasar, yaitu perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Apa yang terjadi dalam teks narasi tidak lain merupakan tindak-tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi menggambarkan suatu objek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.
Dari klarifikasi di atas, maka sanggup disimpulkan perbedaan fundamental antara paragraf naratif dan paragraf deskriptif ialah sebagai berikut.
Paragraf Naratif | Paragraf Deskriptif |
Mengisahkan suatu insiden menurut suatu rangkaian waktu dan bersifat dinamis, artinya insiden yang diceritakan dalam paragraf naratif bisa saja mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Unsur yang penting dalam paragraf narasi ialah tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh tokoh yang menjadi pemain film kisah. | Menggambarkan suatu objek atau insiden dengan sedetail mungkin dan bersifat statis, artinya insiden atau objek yang digambarkan dalam paragraf deskripsi selalu tetap keadaannya (tidak mengalami perubahan) baik bentuk, warna, sifat dan sebagainya kecuali menerima perlakuan khusus. |
Contoh Paragraf Naratif
“Bujang itu pergi masuk ke dalam melalui pintu yang menganga dari pagar tembok agak rendah. Barang ke mana mata di tujukan, bila tak ke atas, yang nampak hanya warna putih kapur tembok. Sedang di samping kanan iringan pengantin, di gedung utama, membubung lantai setinggi pinggang, kemudian sebuah pendopo dengan tiga baris tiang putih. Gadis Pantai takkan bisa memeluknya, bapak pun barangkali juga tidak. Tiang-tiang itu lebih besar dari pelukan tangan manusia. Setiap baris terdiri atas enam tiang. Burung gereja kecil-kecil berterbangan bermain-main di antara burung walet. Dan gagak pada pohon-pohon beringin sana tak hentihentinya bergaok men
Dengan demikian, pengertian narasi meliputi dua unsur dasar, yaitu perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Apa yang terjadi dalam teks narasi tidak lain merupakan tindak-tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi menggambarkan suatu objek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.
Dari klarifikasi di atas, maka sanggup disimpulkan perbedaan fundamental antara paragraf naratif dan paragraf deskriptif ialah sebagai berikut.
Paragraf Naratif | Paragraf Deskriptif |
Mengisahkan suatu insiden menurut suatu rangkaian waktu dan bersifat dinamis, artinya insiden yang diceritakan dalam paragraf naratif bisa saja mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Unsur yang penting dalam paragraf narasi ialah tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh tokoh yang menjadi pemain film kisah. | Menggambarkan suatu objek atau insiden dengan sedetail mungkin dan bersifat statis, artinya insiden atau objek yang digambarkan dalam paragraf deskripsi selalu tetap keadaannya (tidak mengalami perubahan) baik bentuk, warna, sifat dan sebagainya kecuali menerima perlakuan khusus. |
Contoh Paragraf Naratif
“Bujang itu pergi masuk ke dalam melalui pintu yang menganga dari pagar tembok agak rendah. Barang ke mana mata di tujukan, bila tak ke atas, yang nampak hanya warna putih kapur tembok. Sedang di samping kanan iringan pengantin, di gedung utama, membubung lantai setinggi pinggang, kemudian sebuah pendopo dengan tiga baris tiang putih. Gadis Pantai takkan bisa memeluknya, bapak pun barangkali juga tidak. Tiang-tiang itu lebih besar dari pelukan tangan manusia. Setiap baris terdiri atas enam tiang. Burung gereja kecil-kecil berterbangan bermain-main di antara burung walet. Dan gagak pada pohon-pohon beringin sana tak hentihentinya bergaok menyeramkan.”
Contoh Paragraf Deskriptif
Barangkali pembaca mengenal bintang Antares, yaitu bintang yang paling terang di rasi Scorpio, warna bintang ini kemerah-merahan. Antares ialah sebuah bintang raksasa, jari-jarinya 300 kali jari-jari matahari (atau 200 juta kilometer). Andaikan matahari memuai sebesar itu, planet-planet Merkurius, Venus, dan Bumi akan “tertelan” oleh matahari. Demikian besar bintang Antares tersebut, tetapi materi bintang ini renggang sekali, rata-rata hanya mengandung materi sebanyak 0,0001 gram setiap cm3-nya.
Sumber https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/